Di mulai pada abad ke-18 yaitu zaman Joseon, dengan kucing
mengeong di atap.
Di dalam ruang kerajaan, Putra Mahkota YI GAK (Yoochun) bangun dan menemukan dirinya sendirian di tempat tidur. Dia memanggil, menanyakan apakah istrinya di luar, tapi tak seorangpun yang mendengarnya. Sepertinya ada bahaya – biasanya putra mahkota tidak pernah ditinggalkan - dan Yi Gak sangat khawatir. Seorang kasim datang dan memberikan kabar buruk bahwa istrinya telah meninggal karenya tenggelam di dalam kolam.
Di dalam ruang kerajaan, Putra Mahkota YI GAK (Yoochun) bangun dan menemukan dirinya sendirian di tempat tidur. Dia memanggil, menanyakan apakah istrinya di luar, tapi tak seorangpun yang mendengarnya. Sepertinya ada bahaya – biasanya putra mahkota tidak pernah ditinggalkan - dan Yi Gak sangat khawatir. Seorang kasim datang dan memberikan kabar buruk bahwa istrinya telah meninggal karenya tenggelam di dalam kolam.
Dan
cerita ini kemudian mundur di masa dimana Yi Gak ditanya oleh ayahnya, raja, seperti
apa gadis
yang
ingin dia menikahi. Dia menjawab bahwa ia ingin wanita yang
berwajah
cantik,
sehingga ia tidak bosan
melihatnya
setiap
hari.
Akhirnya kerajaan memutuskan untuk melakukan pencarian calon istri putra mahkota, Yi Gak. Dua orang kakak-adik sangat senang mendengarnya. Mereka berdua adalah anak dari seorang menteri dan berkesempatan untuk masuk di daftar list sebagai calon yang akan dinikahi oleh putra mahkota. Mereka bernama Hwa Yong (kakak) dan Bu Yong (adik).
Akhirnya kerajaan memutuskan untuk melakukan pencarian calon istri putra mahkota, Yi Gak. Dua orang kakak-adik sangat senang mendengarnya. Mereka berdua adalah anak dari seorang menteri dan berkesempatan untuk masuk di daftar list sebagai calon yang akan dinikahi oleh putra mahkota. Mereka bernama Hwa Yong (kakak) dan Bu Yong (adik).
Yang
mengejutkan adalah ayah mereka menyatakan bahwa anak perempuannya
yang akan dicalonkan sebagai istri putra mahkota adalah sang adik, Bu Yong. Semua orang tertegun, karena
sebelumnya mereka mengira bahwa sang kakak lah yang seharusnya dicalonkan
menjadi istri putri mahkota. Hwa-yong sangat sedih, dia
menangis dan sangat marah, tapi dia setuju untuk mempersiapkan adiknya.
Cerita
menuju ke
zaman
modern,
kedua
gadis
ini bertemu
lagi.
Dalam kehidupan ini mereka tidak ada
hubungan darah. Mereka adalah saudara tiri karena orang tua mereka memutuskan
untuk menikah. Sekarang nama mereka adalah Park-ha (adik) dan Se-na (kakak).
Se-na menjadi unni yang
jahat bagi Park Ha, dia membuat Park Ha dituduh sebagai pencuri karena ulah
Se-na. Suatu hari dia meninggalkan Park-ha tidur di bagian belakang sebuah truk tertutup dan dia lanjut untuk
bekerja,
dan
ketika
Se-na pulang untuk
menjemput Park Ha, tiba-tiba dia mengurungkan niatnya.
Setelah ragu-ragu dengan hati nuraninya Se-na membiarkan sopir truk pergi tanpa mengucapkan satu katapun untuk menghentikannya. Park-ha bangun dan melihat Se-na membiarkan truk berlalu membawa dirinya. Dia berteriak minta tolong, tapi Se-na malah membalikkan badanya dan pergi.
Setelah ragu-ragu dengan hati nuraninya Se-na membiarkan sopir truk pergi tanpa mengucapkan satu katapun untuk menghentikannya. Park-ha bangun dan melihat Se-na membiarkan truk berlalu membawa dirinya. Dia berteriak minta tolong, tapi Se-na malah membalikkan badanya dan pergi.
Kebencian kakak kepada adiknya sama seperti di zaman Joseon. Hwa-yong
berpura-pura bahagia untuk adiknya dan mempersiapkan dirinya untuk seleksi
calon istri putra mahkota. Bu-yong tahu kakaknya kecewa dan marah, dan mencoba untuk
bersikap baik dengannya. Tapi ini dia tidak bisa menentang ayahnya.
Malam sebelum pemilihan calon istri putra mahkota, Bu-yong menawarkan kakak nya buah kesemek kering. Hwa-yong menolak, meskipun ia memaksa untuk senyum saat menyetrika rok adiknya. Dia menatap besi panas dan merencanakan sesuatu yang meresahkan. Akhirnya dengan sengaja dia meletakkan besi panas itu diwajah adiknya.
Malam sebelum pemilihan calon istri putra mahkota, Bu-yong menawarkan kakak nya buah kesemek kering. Hwa-yong menolak, meskipun ia memaksa untuk senyum saat menyetrika rok adiknya. Dia menatap besi panas dan merencanakan sesuatu yang meresahkan. Akhirnya dengan sengaja dia meletakkan besi panas itu diwajah adiknya.
Ayah sangat marah, dan harus menukar calonnya. Jadi, Hwa-yong
lah yang menikah dengan putra mahkota sementara Bu-yong menghabiskan sisa hari-harinya
mengenakan kain (sejenis masker) untuk menutupi luka bakar di wajahnya.
Mereka tumbuh menjadi dewasa, dan Bu-yong (Han Ji-min) menjadi dayang bagi kakaknya Hwa Yong (Jung Yumi). Dia menghabiskan waktunya menyulam, tapi hasil sulamannya harus diberikan kepada kakaknya. Dan kakaknya yang jahat mengatakan kepada Yi Gak bahwa dia lah yang menyulamnya. Yi Gak yang tidak tahu kebenarannya, memberikan pujian atas sulaman kupu-kupu di kain sutra yang diterimanya.
Mereka tumbuh menjadi dewasa, dan Bu-yong (Han Ji-min) menjadi dayang bagi kakaknya Hwa Yong (Jung Yumi). Dia menghabiskan waktunya menyulam, tapi hasil sulamannya harus diberikan kepada kakaknya. Dan kakaknya yang jahat mengatakan kepada Yi Gak bahwa dia lah yang menyulamnya. Yi Gak yang tidak tahu kebenarannya, memberikan pujian atas sulaman kupu-kupu di kain sutra yang diterimanya.
Yi Gak
mengutip sebuah puisi dan melihat ke arah istrinya agar istrinya melanjutkan
puisi tersebut. Hwa-yong terlihat gugup
dan ke arah adiknya yang melanjutkan puisi tersebut. Yi Gak terkesan dengan
jawaban adiknya iparnya, dan mereka melanjutkan terus-menerus puisi itu.
Kembali ke masa dimana cerita yang berkaitan tentang kematian istri Yi Gak. Yi Gak mengambil alih, ia memerintahkan penyelidikan atas kejadian yang menimpah istrinya dan mencari tahu siapa yang membunuh istrinya. Jika ia menemukan orang itu, dia bermaksud akan mencabik-cabik tubuh si pembunuh itu. Sambil terisak-isak, kupu-kupu yang ada di kain sutranya menjadi kupu-kupu asli dan terbang ke zaman modern.
Di kota New York. Seorang pemuda bernama Tae-yong (berwajah
Yi Gak) melihat kupu-kupu yang terbang tadi hinggap di bahu seorang gadis
penjual buah – Park Ha. Itu sangat menarik perhatiannya, kemudian dia mengambil
kartu dan membuat sketsa gadis itu.
Dua orang anak kecil yang nakal mencuri buahnya, dan ia
berhasil menangkap kedua anak nakal itu kemudian memukul kepala mereka. Sepupunya,
Yong Tae-mu (Lee Tae Sung) tiba dari Korea.
Apel mencuri dua anak laki-laki dan dia melemparkan satu per satu mereka, ia terbang di udara dan mengetuk dia di kepala sebagai gantinya. Sepupunya YONG TAE-MU (Lee Tae-sung) tiba, segar dari pesawat dari Korea, pada waktunya untuk membantu dia, memungkinkan Park-ha untuk mengejar pencuri nya
Apel mencuri dua anak laki-laki dan dia melemparkan satu per satu mereka, ia terbang di udara dan mengetuk dia di kepala sebagai gantinya. Sepupunya YONG TAE-MU (Lee Tae-sung) tiba, segar dari pesawat dari Korea, pada waktunya untuk membantu dia, memungkinkan Park-ha untuk mengejar pencuri nya
Mereka
berdua pergi ke bar untuk minum, mereka melihat Park-ha lagi
disana, kali ini ia bekerja sebagai pelayan bar. Seperti hyung yang baik, Tae-mu ingin
mencomblangi adiknya, Tae-yong dengan gadis itu. Dia menyuruh Tae-yong mengajak
gadis itu berkencan dengannya.
Park-ha mendapat berita gembira: Dia mendapat kabar siapa ayahnya lalu dia menuju ke Korea.
Park-ha mendapat berita gembira: Dia mendapat kabar siapa ayahnya lalu dia menuju ke Korea.
Tae-yong
dan Tae-mu berlayar menggunakan kapal pesiar. Perusahaan keluarga mereka dipimpin
oleh
Neneknya, dan kedua ayah mereka juga bekerja di sana. Tae-mu adalah
pebisnis,
dan suka
bekerja
keras
di
perusahaan
mereka, sementara Tae-yong adalah seorang seniman yang ingin tinggal di
New
York
dan
mengerjakan
apa yang dia sukai.
Ayah Tae-mu adalah seorang anak yang tidak sah di garis keturunan mereka, sehingga Tae-mu tidak berkesempatan untuk menggantikan CEO perusahaan yang saat ini dijabat oleh nenek mereka. Dengan demikian Tae-mu tidak pernah merasa cukup dekat dengan neneknya, dia tidak pernah berani memanggil CEO mereka ‘nenek’. Tae-yong adalah cucu yang sangat disukai neneknya dan menganggap hyung nya adalah keluarga baginya.
Tae-mu mengungkapkan
bahwa dia ada di sini untuk membawa Tae-yong kembali ke Korea,
atas perintah Nenek. Sudah waktunya untuk Tae-yong menggantikan posisi
nenek di perusahaan. Tae-yong tidak memiliki keinginan untuk mewarisi dan dia ingin memberikan posisi itu kepada Tae-mu dan pamannya.Ayah Tae-mu adalah seorang anak yang tidak sah di garis keturunan mereka, sehingga Tae-mu tidak berkesempatan untuk menggantikan CEO perusahaan yang saat ini dijabat oleh nenek mereka. Dengan demikian Tae-mu tidak pernah merasa cukup dekat dengan neneknya, dia tidak pernah berani memanggil CEO mereka ‘nenek’. Tae-yong adalah cucu yang sangat disukai neneknya dan menganggap hyung nya adalah keluarga baginya.
Tae-mu berteriak pada Tae-yong, dan mengingatkannya bahwa dia tidak layak untuk duduk di posisi itu mengingat garis keturunan keluarga mereka. Terjadilah keributan diantara keduanya. Tae-yong mendorong hyungnya karena frustrasi, dan hyungnya memukul balik kepala Tae-yong. Dan akhirnya Tae-yong jatuh ke laut. Tae-mu berniat jahat dan tidak menolongnya.
Tae-mu mulai lari untuk menyelamatkan dia, tapi pada menit terakhir ia ragu-ragu. Ia menonton Tae-yong tenggelam, kemudian dia mulai menghapus sidik jarinya yang ada di perahu. Dia menemukan ponsel Tae-yong, yang berisi foto mereka yang baru diambil hari ini, dan melemparkannya ke dalam air. Lalu ia melompat ke dalam air untuk berusaha berenang menyelamatkan diri.
Ketika Tae-mu kembali ke Korea, pacarnya menyambut kembali - Se-na. Dia melaporkan pada keluarganya bahwa Tae-yong telah menghilang. Dia mengatakan bahwa dia tidak bisa menemukan dia di New York, dan tak seorang pun yang tahu di mana dia berada.
Park-ha juga tiba di Korea, dan melakukan tes DNA dan hasilnya positif. Ayahnya telah bersemangat untuk menemukan dan mencari informasi dalam database DNA. Masalahnya adalah ... ayahnya sudah mati.
Park-ha tiba di rumah duka, dia sedikit terlambat untuk bertemu dengan ayahnya. Se-na tiba mengenakan baju berwarna hitam, tapi dia tidak sedih, dan bertanya-tanya tentang gadis yang menangis di altar. Dia mengira bahwa itu adalah Park-ha, dan itu memang benar, tetapi dia sangat lega karena Park Ha tidak mengingatnya. Dia menderita cedera kepala akibat kecelakaan mobil dan tidak mengenal Se-na.
Kembali ke zaman Joseon. Yi Gak menemukan resistensi dari pengadilan mengenai penyelidikan kematian istrinya. Dia berpendapat kuat bahwa ini adalah kasus pembunuhan tapi tak seorangpun yang sependapat dengannya. Ayah istrinya sendiri mengatakan bahwa kematian putrinya murni karena kecelakaan mengingat bahwa Hwa-yong suka berjalan-jalan di malam hari.
Penyelidik melaporkan bahwa seseorang telah melihat istri Yi Gak sedang berjalan di tepi kolam dan tergelincir. Mungkin cerita ini telah dibuat-buat. Akhirnya Yi Gak memutuskan untuk meyelidiki kasus ini sendiri.
Dia berencana untuk merekrut beberapa orang agar membantunya dalam kasus ini. Pertama dia memilih Song Man-bo (Lee Min Ho), seorang playboy yang tidak bisa menjabat di daerah karena kelahirannya yang haram. Tapi dia sangat terdidik dan cerdas, dan telah berhasil memecahkan kasus pembunuhan baru-baru ini.
Selanjutnya, Yi Gak membebaskan Woo Yong-Sool (Jung Seok-won) dari penjara karena membunuh seorang bangsawan yang membunuh ibunya dan memperkosa adiknya. Dan mulai hari ini dia akan membantu Yi Gak.
Lalu ada yang DO CHI-SAN (Choi Woo-shik), yang berpenampilan seperti gisaeng. Ia dibesarkan sebagai seorang kasim untuk melayani di istana, tetapi ditendang keluar karena terlalu bersahabat dengan lades pengadilan.
Dalam hal apapun, sekarang dia sudah menjadi terlibat dalam usaha gisaeng, posisi yang memungkinkan dia mengakses tentang pejabat tinggi. Menggunakan kecerdasannya, dia mampu menangkap berbagai informasi rahasia.
Sekarang mereka bertiga dikumpulkan. Mereka dibawa ke pengadilan di bawah naungan sang pangeran, sebagai pengawal pribadinya.
Man-bo yang cerdas berpendapat bahwa istri Yi Gak mati karena diracuni. Dia bisa berjalan menuju kolam sebelum dia racun kemudia seseorang menendangnya, dan jatuh ke kolam.
Yi Gak bersikeras dan meyuruh mereka bertiga agar bertemu dengannya malam ini di hutan.
Tapi begitu mereka tiba, mereka diserang. Dan akhirnya mereka harus melarikan diri. Akhirnya mereka tiba di ujung tebing, dan kuda mereka melompat untuk menyeberangi jurang....
Tiba-tiba mereka melayang di udara seperti ET, dan pada saat itu cahaya bulan menghilang. Kuda mereka mendarat dengan aman, tapi mereka tidak ada di sana, semuanya menghilang.
2012. Dua tahun berlalu sejak Tae-yong meninggal dan Park-ha kembali ke Korea. Dia menjalani kehidupannya yang sederhana, membuka sebuah toko kecil di pasar. Dia berhubungan baik dengan ibu tirinya, dan seperti biasa si materialistis Se-na tidak pernah suka melihatnya.
Ibu dan Se-na pulang, dan Park-ha yang akan menutup kios ibunya. Dia pulang ke rumah yang berada di atas bangunan. Dengan gembira dia masuk ke dalam rumahnya yang sempit tapi nyaman.
Dan kemudian, pemandangan yang menarik perhatiannya: empat orang yang berpakaian aneh duduk di ruang tamunya, masih berkilauan dengan cahaya bulan.
Dia menuntut untuk mengetahui siapa mereka, menjerit histeris kepada mereka dan menyuruh mereka keluar dari rumahnya. Dia mengacung-acungkan wajan, dan mereka berempat melompat ketakutan.
Source: Rooftop Prince’s Facebook Page
Shared by: asimakpoper@AFC
TAKE OUT WITH FULL CREDITS!
Waaah... seru bangeet ceritanya.... kereeen...
ReplyDeleteGila rumit banget kayaknya... kasus dari zaman dulu... terus masuk zaman sekarang... dan zaman sekarang pun ada kasus yang harus diselesaikan, plus ada kisah percintaannya juga... ^^
aqu penasaran gimana kelanjutan ceritanya neh....