News Update :
Home » » Benarkah "budaya" operasi plastik mulai menjadi tren?

Benarkah "budaya" operasi plastik mulai menjadi tren?

Penulis : Unknown on Friday, August 30, 2013 | Friday, August 30, 2013

Baru-baru ini, Yahoo! Singapore menerbitkan sebuah artikel tentang tren perempuan Singapura pergi ke Korea Selatan untuk melakukan operasi plastik. Media Singapura sepertinya tertarik pada budaya Kpop, mengingat artis-artis Korea juga sering menyingahi Singapura untuk melakukan konser mereka. Sebagian besar, artikel ini cenderung berfokus pada sifat yang mengarah ke "Korean Beauty" dan jika kita sering berbicara tentang kecantikan wanita Korea, sering membuat kita tertarik dan membuat kita penasaran, sebenarnya apa yang dilakukan wanita Korea hingga mereka memiliki wajah yang begitu indah?

Sebuah ringkasan dari Yahoo! Singapura, mencakup seberapa besar jumlah wanita Singapura yang pergi ke Korea Selatan untuk operasi plastik telah meningkat tiga kali lipat selama tahun lalu, dan menempatkan mereka di posisi ketiga setelah Cina dan Jepang sebagai wanita yang pergi ke Korea Selatan untuk operasi plastik. Berapa jumlahnya? Tiga puluh per bulan. Mereka mewawancarai sejumlah wanita Singapura, yang berbicara tentang bagaimana mereka pergi ke Korea Selatan untuk operasi plastik karena, pertama, kualitas dan harga.

Lalu bagaimana  para wanita ini mendapatkan ide untuk Korea Selatan dan melakukan operasi plastik? Tentu itu terlihat dari bagaimana cantiknya dan alaminya aktris dan bintang-bintang dari Korea. Yang paling penting, mereka berbicara tentang bagaimana diterima secara baik saat operasi plastik di Korea, dan artikel tersebut mengatakan bahwa mereka ingin terlihat seperti bintang tertentu tanpa mengetahui apakah itu sesuai dnegan wajah mereka.

Ini adalah titik terpenting, operasi plastik seharusnya  tidak dijadikan budaya  dan ini jelas tidak normal. Walau faktanya Korea Selatan memiliki persentase tertinggi orang yang melakukan operasi plastik, dan konsensus umum mengatakan bahwa operasi plastik sebenarnya sangat diterima secara sosial di Korea Selatan. Namun jelas, fenomena operasi plastik ini bisa menimbulkan sebuah tekanan atau dorongan pada orang untuk mengubah penampilan mereka agar sesuai dengan standar sosial.

Tapi mengesampingkan hal itu, operasi plastik  sebenarnya sudah ada sebelum K-pop dan tidak diragukan lagi, terutama di Singapura, mereka melihat itu dari budaya  masyarakat Amerika.  Namun  isu yang menarik di sini - bahwa hal tentang "Korean beauty" diakui oleh para idola, dan mereka diharuskan untuk memilikinya dan entah mengapa budaya itu mendukung hal seperti ini.  Seperti contoh foto di bawah ini, foto-foto ini yang diambil dari Business Insider, untuk kompetisi  Miss Korea, yang sebagian besar menimbulkan komentar mengejek karena semua wajah peserta  terlihat sama semua.

Pada titik waktu ini, penting untuk menyatakan bahwa sebenarnya ini bukanlah sbeuah argumen tentang keseluruhan yang terjadi di Korea, maksudnya, tidak semua warga Korea melakukan hal ini.  Namun kita sering mendengar tentang bagaimana wanita yang memiliki kulit  "non-white" menjadi minder atau rendah diri jika dibandingan dengan wanita  Korea, dan ini mendorong mereka untuk melakukan operasi plastik. Ini memang bukan seluruh alasan di balik operasi plastik, tapi kebanyakan yakin bahwa itu adalah faktor penyebabnya. Ya, ini memang sulit bahwa budaya diluar kebanyakan mengatakan kalau kulit putih dan tubuh langsing adalah sebuah kriteria ideal dan mencerimkan status yang lebih tinggi.

Dan tidak dipungkiri, orang Korea memiliki ketinggian yang sempurna, di antara banyak ras di dunia. Leher tipis dan panjang, dan struktur otot, postur lurus dan tegak. Betis panjang. Hal ini jelas meyakinkan kita bahwa orang Korea menyerupai perawakan yang proporsional dari Eropa dan Amerika. Benar atau tidak, tidak ada yang tahu pasti, tapi kebanyakan orang-orang dan beberapa argumen mengakui hal itu.

Tidak hanya berdasarkan sejarah dan ras, namun operasi plastik juga mengacu pada ilmu filsafat. Ahli bedah plastik Lee Won Suk mengatakan dalam sebuah artikel 2006 untuk New York Times bahwa "satu dari sepuluh pasien meminta saya untuk mengoperasi mereka berdasarkan apa yang mereka yakini dan itu akan membawa keberuntungan di masa depan". Jadi gagasan tentang "keberuntungan" di wajah  telah membuat dorongan, misalnya, menghapus  tahi lalat atau noda di bawah mata karena mereka menyerupai "air mata kesedihan". Ini sangat berbasis budaya daripada apa yang kita asumsikan sebagai gagasan-gagasan dari Barat . Dan orang-orang melakukannya karena penampilan yang dianggap berhubungan dengan keberhasilan pekerjaan, seperti dalam sebuah studi tahun 2006  di mana siswa SMA menganggap penampilan menjadi lebih penting daripada kemampuan atau keterampilan. Jadi seperti yang bisa kita lihat, gagasan menjadi "Korean beauty" memiliki akar yang lebih luas.

Namun apapun itu, bukankah lebih baik mensyukuri wajah kita dan merawatnya sebaik mungkin dan berhenti membanding-bandingkan wajah kita sendiri dengan orang lain? Tunggu! Bukankah setiap orang itu berbeda dan memiliki keunikan sendiri. Mungkin "Korean Beauty"  tampak menarik dan  mengiurkan. Namun kita juga harus  menyadari kalau kita dan wanita lainnya,  memiliki kecantikan sendiri yang tidak dimiliki siapapun.

VIA:SEOULBEATS
RE-WRITE AND TRANS:ELALOLIPOP
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment

 
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Copyright © 2014. ASIANFANSCLUB . All Rights Reserved.
Design Template by panjz-online | Support by creating website | Powered by Blogger